Pengaturan suhu ikan tuna kuci sukses ekspor

Industri tuna di Indonesia mengalami penolakan di negara tujuan ekspor. Apa masalahnya? Selengkapnya

Review : Nikon D90

Nikon D90 merupakan masterpiece dari Nikon yang sarat fitur unggulan dengan kualitas yang sangat baikSelengkapnya

Singapore Trip 2012

Pengalaman perjalanan singkat ke Singapura

Apa itu PayPal

Penjelasan singkat tentang PayPal

Biography : Emmanuelle Captelle

Emmanuelle Captelle merupakandrumer muda profesional ang sangat berbakat

Friday, December 23, 2011

Ancol's Fantastique Magic Fontain Show

                           
Source : mostlyjakarta.com

Jakarta - Taman Impian Jaya Ancol kembali menghadirkan wahana baru kepada masyarakat Indonesia. Wahana ini bernama "Fantastique Magic Fontain Show", sebuah pertunjukan kombinasi antara sajian teatrikal, teknologi multimedia, dan tentu saja permainan air mancur yang menawan. Wahana ini hadir di kawasan Ocean Ecopark, Taman Impian Jaya Ancol. Penulis berkesempatan mendapatkan undangan ketika wahana ini baru diperkenalkan. 

Penulis bersama Timmy Emmy (Timun Mas)

Wahana ini mampu menampung penonton sebanyak 2000 orang dalam setiap satu kali pertunjukan. Pertunjukan yang diadakan pada malam hari (night attraction) ini terhitung sangat menarik untuk disambangi, terlebih untuk anak-anak, karena penonton akan disuguhkan atraksi air mancur yang dipadukan dengan 3D mapping yang mengundang decak kagum penonton. Ditambah lagi adanya ledakan-ledakan yang akan menyemburkan air ke arah penonton akan semakin menambah kesan pada wahana ini. Background setting kastil kerajaan yang disesuaikan dengan cerita dasar pertunjukan, yakni kisah timun mas dan buto ijo yang sarat edukasi dan mengandung nilai moral yang baik, yang digarap apik oleh seniman N. Riantiarno dan Djaduk Ferianto. Pertunjukan ini juga diisi teatrikal yang dibawakan oleh 50 orang penari teater yang akan bernyanyi dan memerankan peran sebagai timun mas. 

Penulias bersama 2 penari teater

Fantastique magic fontain dapat menjadi alternatif tujuan berlibur yang singkat dan sangat cocok ditonton oleh anak-anak karena dikemas secara menarik, atraktif, dan mengandung nilai lihur serta moral yang mudah dicerna oleh anak-anak.



SUNDAY DRUMMING

Harry Murti 

Bogor - SUNDAY DRUMMING (SD) merupakan acara bulanan yang diprakarsai oleh sekelompok drummer-drummer dari kota Bogor, Jawa Barat yang berawal dari sebuah akun group di jejaring sosial Facebook (Group SUNDAY DRUMMING) . Acara ini merupakan wadah para drummer atau music entusiast lainnya yang berasal dari kalangan yang bervariasi, mulai dari wiraswastawan, pegawai kantoran, hingga pelajar dan mahasiswa. Inti dari acara ini adalah berbagi ilmu dan silaturahmi antar sesama drummer. Event yang selalu digelar pada hari Minggu (SUNDAY) dan gratis ini menghadirkan suguhan yang menarik disetiap edisinya. 

Disetiap edisinya, SD selalu menghadirkan para drummer yang membagikan ilmu mereka kepada audience. Para drummer yang terpilih sebagai pengisi acara sebagian besar berasal dari internal komunitas SD, sesuai dengan misinya "dari kita dan untuk kita", namun tak jarang pula hadir para drummer yang berasal dari luar dan cukup mempunyai nama dikalangan drummer, seperti Harry Murti (owner dari Harry's Drum Craft) yang hadir pada edisi SD ke-5 dan membagi ilmu tentang pemilihan kayu, basic groove, dll. Kemudian juga ada Nathan gulo, drummer cilik yang sangat berbakat dan memiliki pengalaman internasional yang juga hadir pada edisi SD ke-5, menghadirkan solo drum berteknik tinggi yang mengundang decak kagum para audience. 

Nathan Gulo

Kehadiran SD sendiri telah berkembang pesat semenjak awal kehadirannya. Anggota group SD pun telah bertambah dan berkembang pesat. Banyak ilmu yang dibagikan, baik di group Facebook, maupun pada saat "kopdar" SD berlangsung. Para drummer bogor dan sekitarnya telah banyak melirik acara ini dan menjadi penonton setia SD pada tiap edisinya. Hal ini dibuktikan dengan antusias para drummer bogor yang begitu besar saat  hadir pada edisi SD ke-6 yang bertempat di sebuah cafe di pusat kota bogor yang menampilkan drummer-drummer juara seperti Auditya "odi" (Modulus band), Dr. Beat, Nicholas DT Lewier, Aconk Nubia, Vicki (Kesna Band), Johan Superwave,dll. Uniknya, para audience yang ingin membagi ilmu dan mempertontonkan kemampuannya, bahkan ingin battle dengan sang clinician, dapat mengisi acara ini secara spontan.

Pada bulan Januari 2012, SD akan menggelar edisi ke-7 nya, kembali bertempat di sebuah cafe yang cukup terkenal di Bogor. Kabarnya Gerry Herb (Yovie & Nuno) dan Nathan Gulo akan kembali menjadi bintang tamu dalam SD ke-7. Semoga acara dapat berjalan dengan sukses dan lancar dan nantikan liputan SD ke-7 pada Januari 2012


Saturday, September 24, 2011

Emmanuelle Caplette : queen of drums


Emmanuelle Caplette adalah seorang drummer profesional wanita yang berasal dari Kanada. Memulai bermain drum saat berumur 9 tahun dan masuk ke dalam korps drum lokal di Quebec dan bermain selama 8 tahun disana. Pada jenjang 8 tahun perjalanan itu dia berhasil meraih penghargaan juara pertama "Provincial Individual Championship Interpretation of Quebec" berturut-turut selama 4 tahun. Karena itulah ia dapat masuk di Drummondville College dan belajar drum jazz dan pop dengan Camile Besile. Setelah lulus dari Drummondville College, Emmanuelle meneruskan studinya ke Universitas Montreal dengan jurusan pop/jazz interpretation dengan Paul Bronchu.

Karir Emmanuelle melejit pada tahun 2007, setelah ia mendapatkan kesempatan untuk bermain drum di acara televisi dan menjalani beberapa tur dengan musisi asal Quebec. Pada tahun 2008 dia bergabung dengan acara televisi anak-anak terbaru dengan Annie Brocolie dengan program berjudul "The Broco Show".


Beberapa tahun ini, Emmanuelle kerap tampil di beberapa festival drum bergengsi seperti Cape Breton Int'l Drum Festival, The Montreal Drum Festival, The Winnipeg DrumTalk Festival. Dia juga mengisi jadwalnya dengan acara klinik drum dan masterclass di banyak tempat. Saat ini, Emmanuelle Caplette diendorse oleh beberapa merk terkemuka seperti Sonor Drums, Sabian Cymbals, dan Vic Firth Drumsticks. 

Saya berharap ia akan berkesempatan mengadakan klinik di Indonesia. [amiiinn]

Berikut ini adalah video-video dari Emmanuelle Caplette :




Friday, September 23, 2011

Mencicipi kuliner Makassar


Perjalanan saya ke kota Makassar dalam rangka mengikuti PIMNAS XXIV 2011 unhas, Makassar yang telah saya ceritakan pada bagian 1 dan bagian 2 merupakan perjalanan yang sangat mengasikkan. Disela-sela kegiatan acara pimnas, tentu saja saya tidak ingin melewatkan mencicipi kuliner khas makassar.

Kuliner pertama yang saya coba adalah "Kapurung". Dekan fakultas perikanan dan ilmu kelautan yang ikut dalam kontingen Pimnas IPB, mengajak saya untuk mencicipi makanan yang satu ini. Kami mendatangi restoran bernama "Aroma Luwu" di jl. Sultan Hasanuddin, Makassar. Kapurung sebenarnya merupakan makanan khas dari daerah palopo, Sulawesi selatan. Kapurung terbuat dari bahan dasar tepung sagu, yang di daerah ambon dikenal dengan nama papeda. Kapurung dimasak dengan campuran ikan, daging ayam dan sayuran. Rasa dari sagu yang dibentuk bulat oval menyatu dengan sayuran dengan kuah yang kental dengan aroma dan rasa rempah-rempah.


Hari berikutnya, saya berkunjung ke daerah pantai Losari, kota Makassar. Di sana, saya mencicipi beberapa makanan khas kota Makassar, diantaranya adalah pisang epek dan mie titi. Pisang epek sudah sangat terkenal dan sering dibahas diberbagai kesempatan. Mie titi merupakan makanan yang baru saya dengar pada saat itu. Saya berkunjung di restoran yang menjual mie titi di daerah pantai losari. Mie titi merupakan mie kering yang disiram dengan kuah yang mirip dengan i fu mie. Kata titi konon berasal dari nama si pembuat mie ini. Mie titi disiram dengan kuah kental berisi potongan daging ayam dan sayuran dengan rasa yang khas.


Sebenarnya saya juga mencicipi makanan khas Makassar lainnya, seperti coto makassar, sop konro, dan konro bakar. Namun makanan-makanan tersebut memang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sehingga sudah sangat familiar. Makanan-makanan seperti kapurung dan mie titi baru saya dengar dan cicipi ketika saya berada di Makassar. Mudah-mudahan menambah refrensi kita semua akan kekayaan kuliner khas Makassar lainnya.

Wednesday, September 21, 2011

Review : Sony SLT A77


Pada medio pertengahan sampai akhir tahun 2011, Sony akan meluncurkan kamera generasi terbaru penerus A700, yakni SONY SLT A77. Kamera ini memiliki fitur yang sangat canggih, bahkan pionir dalam pengembangan teknologi DSLR terbaru. SLT A77 memiliki teknologi SLT (Single Lens Translucent), penerus generasi pengguna teknologi SLT sebelumnya, yakni SLT A55 dan A33, dimana tidak menggunakan mirror dan prisma untuk memantulkan gambar, namun menggunakan cermin tembus pandang, sehingga dapat mengambil gambar super cepat, yakni hingga 12 fps. Sementara itu fitur viewfinder tidak lagi secara optikal, namun dengan viewfinder elektronik OLED yang sangat tajam dengan 2,4 juta dot. Dengan penggunaan viewfinder elektronik, maka gambar yang terlihat di dalam viewfinder bukan merupakan gambar yang sebenarnya. Sony SLT A77 mengusung sensor APS-C CMOS dengan megapiksel yang sangat besar, yakni 24 megapiksel. Kamera ini mempunyai 19 titik fokus dengan 11 diantaranya cross-type.

teknologi Single Lens Translucent (SLT)

Sony SLT A77 memiliki body dengan bahan magnesium alloy dengan dua buah control dial, dilengkapi dengan LCD sebesar 3 inci yang dapat diputar dan diangkat, serta dilengkapi top panel LCD. Kamera ini juga dilengkapi GPS geotagging dan socket mic eksternal untuk pelengkap media perekam video yang mampu merekan video 1080p60. Dalam menu live view untuk merekam video, teknologi SLT memungkinkan autofokus dapat bekertja mengikuti objek fokusnya.


SLT A77 juga dilengkapi dengan paket lensa kit generasi baru, yakni Sony DT 16-50 f/2.8 SSM. Lensa kit ini termasuk lensa yang mahal karena harganya berkisar antara 6-7 jutaan. Harga body Sony SLT A77 sendiri berkisar antara 13-14 jutaan dan dengan paket lensa kit, harga Sony SLT A77 + Sony DT 16-50 f/2.8 SSM diperkirakan berkisar 19-20 jutaan.

Review : NIkon D7000


Pada September 2010, Nikon mengeluarkan seri DSLR semi-pro terbarunya, yakni Nikon D7000. Munculnya D7000 diyakini sebagai pengganti dari seri terdahulu D90. Nikon D7000 bahkan juga disebut seri pelengkap D300s. Fitur-fitur yang dimiliki oleh D7000 sendiri bahkan ada yang melebihi seri Nikon D300s. D7000 membuat kejutan dengan fitur yang melimpah dan kualitas gambar yang tinggi.

D7000 memiliki teknologi Nikon Expeed 2 image processor dengan sensor CMOS 16,2 megapixel. Titik AF yang dimiliki adalah sebanyak 39 buah dengan 9 titik cross-type, yang jauh lebih banyak ketimbang D90 yang hanya memiliki 11 titik AF. Kecepatan shutternya mencapai 6 fps, lebih cepat dibanding D90 yang memiliki 4,5 fps. Umur shutter dari kamera ini diklaim mencapai 150.000 kali. 

Nikon D7000 dilengkapi dengan LCD sebesar 3 inci dengan resolusi 921.000 piksel yang dilengkapi mode live view dengan deteksi kontras yang dapat merekam video hingga mencapai resolusi 1920 x 1080p 24 fps (HD), maksimal selama 20 menit. Fitur pada mode perekam video kamera ini sudah dilengkapi dengan full time autofocus, stereo mic line untuk penggunaan mic eksternal, dan fitur video editing in camera yang tidak terdapat di seri D90.


Nikon D7000 memiliki konstruksi yang kokoh dengan bahan magnesium alloy yang dilengkapi dengan weather & moisture sealing seperti pada seri D300s. Terdapat status LCD pada bagian atas dan built in AF pada body membuat D7000 bisa menggunakan mode full autofokus lensa-lensa manual, diantaranya Nikkor seri D dan G. Media penyimpanan pada kamera ini adalah 2 slot SD card. Nikon juga mengeluarkan Vertical Grip seri MB-D11 untuk D7000.

Nikon D7000 merupakan kamera yang sangat baik sehingga mendapat banyak penghargaan, diantaranya adalah EISA's "European Advanced SLR Camera 2011-2012" dan CameraGP Japan 2011 Readers Award. D7000 melanjutkan kesuksesan D90 dan akan menambah panjang daftar kamera legendaris yang dikeluarkan oleh nikon. Nikon D7000 dapat ditebus dengan kisaran harga (per September 2011) Rp. 9,5 juta (BO) dan Rp. 12,5 jt (dengan kit lens 18-105 VR).

Tuesday, September 20, 2011

S!RINE [member of the band]




     Yoga Aditya


            Arief Surya


                                              Ibnu Affiano

Oleh-oleh dari Makassar #2



"Pemandangan malam pantai losari, Makassar"

[Nikon D5000 + Nikor 18-55 VR + UV filter, handheld slow speed]

S!RINE dalam filosofi sebuah nama




Pemilihan nama S!RINE mempunyai makna "Suara yang unik tapi familliar" yang diartikan sebagai do'a agar musik S!RINE dapat diterima dan dinikmati oleh masyarakat.


Pencapaian terbesar kami adalah saat kami menjadi finalis A Mild Live Wanted regional 9 (Jabodetabek), walaupun kami belum berhasil menembus tingkat Nasional kami tetap bertekad untuk selalu mewarnai musik Indonesia.


Insya Allah S!RINE BAND telah siap dengan materi-materi lagu yang mumpuni untuk bersaing dengan Band-band yang sekarang ada di Indonesia.



S!RINE BAND mencoba buat selalu ada dan berjuang di tengah kerasnya persaingan musik di Indonesia...tapi warna musik kita emang beda!!



Gabung aja di fan page kita buat dukung and tahu perkembangan kita


salam nguing...nguing



oleh-oleh dari Makassar #1



"Pelataran gedung Andi Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar"

[Nikon D5000 + Nikkor 18-55 VR + UV filter]

Surimi - alternatif pengolahan ikan yang mulai populer


surimi beku berbentuk blok

Surimi sampai saat ini merupakan jenis produk olahan ikan yang belum banyak di kenal di Indonesia. Di Jepang, yang merupakan negara asal surimi , telah ratusan tahun dikenal dan menjadi bagian industri yang penting. Dewasa ini surimi juga banyak berkembang di Korea dan AS. 

Surimi dibuat dari daging ikan yang telah dipisahkan bagian kepala, jeroan, kulit dan tulangnya, yang kemudian mengalami perlakuan pelumatan dan ditambah beberapa bahan pembantu untuk mendapatkan mutu yang dikehendaki. Surimi merupakan produk antara atau bahan baku untuk pembuatan produk selanjutnya, antara lain bakso, sosis, kamaboko, “chikuwa”, “fish stick”, “agemono”, “detemaki”, dan beberapa produk imitasi seperti telur, kaki atau daging kepiting, udang, daging kerang, daging sapi dan lain-lain. 

Di bidang perikanan, ditaksir perairan laut dan darat Indonesia mempunyai potensi untuk menghasilkan 6.7 juta ton ikan per tahun, tetapi baru 29.0 persen saja yang sudah dimanfaatkan pada tahun 1986. Surimi dapat dibuat dengan menggunakan bahan mentah hampir dari semua jenis ikan, sehingga sangat bermanfaat dalam pengolahan ikan-ikan bernilai ekonomi rendah, misalnya ikan-ikan hasil tangkapan sampingan (HTS), yang potensinya sekitar 899.235 ton. Jenis ikan lain yang dapat digunakan ialah ikan lemuru, yang banyak menimbulkan masalah akibat surplus produksi di Bali. Juga dapat digunakan daging ikan cucut (yang biasanya dibuang) dan ikan rucah. 

- Syarat Bahan Mentah
Surimi yang dikehendaki ialah berwarna putih, mempunyai flavor (cita rasa) yang baik dan berelastisitas tinggi. Meskipun semua jenis ikan dapat diolah menjadi surimi, tetapi ada beberapa syarat bahan mentah (ikan) yang disarankan, yaitu : hidup diperairan dingin, ikan demersal lebih baik digunakan, dan ikan air tawar pada umumnya tidak sesuai untuk dibuat surimi.

Selain itu makin segar ikan yang digunakan, elastisitas teksturnya makin tinggi. Untuk ikan yang mempunyai elastisitas yang rendah dapat ditingkatkan elastisitasnya dengan menambahkan daging ikan dari spesies yang lain, dan dilakukan penambahan gula, pati atau protein nabati. Untuk memperbaiki elastisitas surimi biasanya digunakan ikan cumi-cumi. pH ikan yang terbaik untuk surimi adalah 6.5 – 7.0 dan sebaiknya ikan tersebut berlemak rendah. Untuk ikan yang berlemak tinggi seperti lemuru, lemak tersebut harus diekstrak atau dikeluarkan lebih dulu. Lemak akan berpengaruh terhadap daya gelatinisasi dan menyebabkan produk mudah tengik. 

- Proses Pengolahan 
Tahap-tahap pembuatan surimi ialah seleksi bahan mentah, pencucian dan penyiangan, pelumatan daging, pencucian, pembuangan air, penyaringan/pemurnian, penambahan bahan pembantu, pengepakan dan penyimpanan. 

Seleksi bahan mentah dimaksud untuk memilih ikan yang segar dan bersifat seragam. Pencucian dilakukan untuk membuang kotoran, lumpur dan benda asing yang melekat pada tubuh ikan. Penyiangan dilakukan untuk memisahkan bagian kepala, jeroan dan tulang, sehingga akan diperoleh daging ikan yang masih berkulit. Selanjutnya daging dilumatkan dengan meat saparator yang dapat melumatkan daging untuk memisahkan kulit, sisa tulang dan serat daging sehingga hanya diperoleh daging saja. Pelumatan dapat juga dilakukan dengan penggilingan daging biasa, hanya kulit harus dilepas dulu sebelum digiling. 

Daging yang telah dilumatkan selanjutnya dicuci dengan air dingin (5 – 10oC) dengan cara direndam dan diaduk-aduk 5 – 10 menit, yang diikuti dengan penyaringan. Pencucian dilakukan sebanyak 2 – 3 kali. Untuk ikan dengan kadar urea yang tinggi seperti ikan cucut, pencucian dilakukan lebih banyak yaitu 4 – 5 kali untuk menghilangkan bau pesing yang tidak disukai. Pencucian berguna untuk memisahkan darah, bahan organik, enzim, urea, protein larut air serta memperbaiki bau dan warna. Pada pencucian terakhir ditambahkan 0.3 persen garam untuk mempermudah pembuangan air. Untuk menghilangkan air dapat dilakukan dengan pemerasan dengan menggunakan kain saring (kain kasa) atau blacu, kemudian diperas baik dengan tangan maupun dengan alat pengepres. 

Selanjutnya daging murni yang diperoleh ditambah gula pasir halus 4.4 persen, sorbitol 4.4. persen dan poliposfat 0.2 persen, kemudian dicampur merata. Jumlah gula dan sorbitol yang ditambahkan dapat diatur sesuai dengan jenis dan tingkat kemanisan yang dikehendaki. Surimi yang dihasilkan kemudian dicetak dalam bentuk balok atau kotak dan dibekukan pada suhu –25 sampai –30oC. Kemudian dibungkus dengan plastik polietilen dan disimpan pada suhu –25oC.
[Sebuah ringkasan dari karya Ir. Sutrisno Koswara]

Sumber: ibnu affiano's shvoong account

Monday, September 19, 2011

PIMNAS XXIV Makassar (bag. 2)

Sebelumnya, telah saya ceritakan awal perjalanan saya dalam ajang PIMNAS XXIV Makassar hingga acara gelar produk/expo pada PIMNAS XXIV Makassar (bag. 1)


Acara puncak dari PIMNAS XXIV UNHAS, Makassar digelar pada hari ke-5, yakni pengumuman juara dari tiap kategori sekaligus closing ceremony PIMNAS XXIV Makassar. Acara bertempat di Gedung Baruga Andi Pangeran Pettarani, UNHAS dimulai pada pukul 19.00 WITA. Acara dimulai dengan sambutan-sambutan yang diselingi dengan acara hiburan, diantaranya adalah tarian tradisional Makassar yang dibawakan oleh mahasiswa asal Korea Selatan yang mengikuti program pertukaran pelajar.

Mahasiswi asal Korea Selatan
yang membawakan tarian tradisional Makassar

Akhirnya tiba saatnya pengumuman juara tiap kategori dan juara umum PIMNAS XXIV Makassar. Juara umum akan mendapatkan piala bergilir "Adhikarta Kertawidya". Saat pengumuman saya berada di spot pers untuk mengambil foto acara. Juara kategori PKM Penelitian tiap-tiap kelas telah dibacakan, dan kelompok saya tidak berhasil merebut penghargaan dalam kategori tersebut. Jujur saya memang sudah pesimis tidak mendapatkan juara karena saat presentasi dan tanya jawab kurang sempurna dan banyak terjadi perbedaan pendapat dengan juri. Tetapi pada akhirnya saya terkejut saat penghargaan kategori poster ilmiah dibacakan, karena kelompok saya berhasil mendapatkan penghargaan setara perak dalam kategori poster ilmiah PKM penelitian. Sungguh sangat terkejut saya dibuatnya mengingat pada acara pameran, banyak sekali poster-poster kelompok lain yang sangat bagus dan menarik. Ada rasa kebanggaan tersendiri dalam diri saya karena berhasil mendapat penghargaan setara perak dalam ajang pimnas yang notabene tingkat nasional. Apalagi kebetulan saya yang mengerjakan desain poster tersebut.

Piala bergilir "Adhikarta Kertawidya"

Pada akhirnya kami harus mengakui keunggulan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berhasil mendapatkan gelar juara umum dan merelakan piala bergilir "Adhikarya Kertawidya" yang terbang ke Jogjakarta. IPB harus puas berada di peringkat ke-4 klasemen akhir dengan 3 emas, 4 perak, dan 2 perunggu. Namun dibalik itu, pengalaman yang saya dapatkan sudah sangat berharga, ditambah lagi mendapatkan penghargaan setara perak kategori poster PKM penelitian. Semoga pada tahun-tahun berikutnya IPB bisa menjadi juara umum PIMNAS dan merebut piala bergilir "Adhikarta Kertawidya" kembali ke Bogor, Amiiinn. [TAMAT]


PIMNAS XXIV Makassar (bag. 1)


PIMNAS adalah ajang kompetisi karya ilmiah mahasiswa tingkat nasional. Sungguh beruntung sekali saya mendapatkan kesempatan mewakili almamater tercinta, Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam PIMNAS XXIV di Universitas Hasanuddin, Makassar. Tahapan demi tahapan dilalui untuk dapat lolos menjadi peserta pimnas, mulai dari pembuatan proposal Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM), penelitian, presentasi hasil penelitan, hingga tahap monitoring dan evaluasi akhir. Kelompok saya meneliti tentang topik suhu penanganan ikan tuna di Indonesia.

suasana pembukaan PIMNAS XXVI UNHAS Makassar

Pada bulan Juli, Pimnas digelar selama kurang lebih satu minggu di beberapa gedung fakultas Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar. Pengalaman pertama saya menginjakkan kaki di kota Makassar dan ikut ajang berskala nasional ini sangat mengagumkan. Bertemu dan mengenal rekan-rekan mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia, mengenal budaya dan bahasa sangat mengasikkan. Kami semua tinggal di asrama mahasiswa unhas selama acara berlangsung. Suasana keakraban tercipta seiring dengan intensitas pertemuan, baik di asrama maupun saat makan.


Presentasi hasil penelitian berlangsung selama 2 hari. Kelompok yang maju ditetapkan berdasarkan hasil undian. Tiap-tiap kelompok diperkenankan melakukan presentasi selama kurang lebih 15 menit. Semua kelompok memaparkan hasil penelitian dengan berbagai macam tema yang menarik dan berkualitas, mulai dari inovasi arsitektur, konstruksi, mikroba pendegradasi plastik, hingga penetapan suhu ikan tuna untuk industri yang diteliti oleh saya dan rekan satu kelompok. Kebetulan kelompok saya mendapatkan giliran pada hari kedua. Presentasi berjalan sangat menegangkan karena para juri merupakan orang pilihan yang berkompeten dalam bidang keilmuan yang sesuai dengan tema PKM. Kelompok saya dihujani berbagai pertanyaan yang sangat tricky, dan tak jarang debat pendapat sering terjadi. 

Pada hari beikutnya digelar pameran atau expo dari hasil penelitan semua peserta. Setiap kelompok diberikan satu bilah untuk menggelar properti yang berkaitan dengan penelitian dan menempel poster ilmiah yang dinilai oleh juri untuk penghargaan kategori poster ilmiah. 

berfoto di depan stand sendiri

Semua kelompok dengan berbagai macam atribut unik berdiri di depan stand masing-masing menanti datangnya pengunjung dan juri yang hendak bertanya hal tentang penelitian maupun sekedar mengagumi hasil penelitian. Atribut yang dikenakan sangat unik, mulai dari baju daerah masing-masing, hingga pemberian souvenir dan kenang-kenangan dari tiap stand. Kebetulan kelompok saya tidak mempersiapkan kostum sehingga hanya memakai jas almamater IPB saja. Acara expo juga menjadi ajang perkenalan dan ramah tamah seluruh peserta pimnas. Tiap peserta dapat berjala-jalan ke semua stand dan bisa bebas bercakap-cakap dengan peserta lain.

berfoto bersama kelompok asal UNUD, Bali
Acara puncak digelar pada hari ke-5, yakni pengumuman juara dari tiap kategori sekaligus closing ceremony PIMNAS XXIV yang akan saya ceritakan pada bagian 2.

Review : Nikon D90


Nikon D90 merupakan DSLR saya saat ini setelah Nikon D5000. D90 merupakan generasi penerus dari D80 di jajaran DSLR Nikon kelas semi-pro. Pertama kali dirilis pada tahun 2008 dan langsung mendapat perhatian besar karena kualitas dan fitur-fiturnya terutama fitur perekam video yang mejadi pionir DSLR perekam video. D90 memiliki sensor CMOS dengan ukuran APS-C (23,6 x 15,8)mm dengan self cleaning sensor dan resolusi sebesar 12,3 megapiksel dengan kecepatan hingga 4,5 fps serta memiliki umur shutter hingga 100.000 kali. D90 memiliki 11 titik AF dengan 1 titik bertipe cross-type dan memiliki viewfinder pentaprism yang dapat mengcover 96% frame dengan magnifikasi 0,94x.

Fitur perekam video D-movie pada D90 dapat merekam video dengan resolusi hingga 1280x720 dengan kualitas HD yang dapat dipantau melalui LCD sebesar 3 inci dengan resolusi 920.000 sehingga hasil foto dan video menjadi tajam dan jelas. Kamera ini memiliki status LCD pada bagian atas untuk memudahkan dalam setting apperture, speed, ISO, WB, dll. 




Kamera ini memiliki body dengan tipe mid size SLR dengan bahan polycarbonate dengan tekstur yang ergonomis sehingga nyaman dan kokoh saat digenggam. D90 memiliki motor AF di body sehingga fitur autofokus dapat digunakan pada lensa-lensa non built in motor seperti lensa nikkor tipe D dan G. Semua fitur-fitur yang dimiliki D90 sangat lengkap bahkan dapat menyaingi kamera Nikon yang lebih tinggi kelasnya seperti D300 dan D300s. Saat ini generasi penerus D90 telah hadir, yakni Nikon D7000 yang tidak kalah fenomenal fitur dan kualitasnya, namun dengan perbedaan harga sekitar 2 jutaan dengan D90, maka Nikon D90 tetap menjadi buruan konsumen karena kualitas dan teknologinya tergolong belum ketinggalan dengan harga yang menurun, yakni sekitar 7 jutaan untuk Body Only (September 2011).

Review : Nikon D5000


Pertengahan tahun 2010 kemarin saya ingin mencari kamera DSLR yang compact, canggih, dan memiliki kualitas gambar yang baik. Setelah mengupas tuntas beberapa review, saya memiliki pilihan yakni Nikon D90 atau D5000. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli D5000 dengan pertimbangan pengeluaran budget yang lebih bijak pada saat itu. Saya memakai D5000 hingga pertengahan tahun 2011 ini sebelum saya memutuskan untuk upgrade ke D90. Namun saya tetap puas dengan kualitas yang ada di D5000. Hal inilah yang membuat saya menulis review ini.

Nikon D5000 merupakan jajaran DSLR entry level dari nikon yang keluar pada tahun 2009 yang menggantikan seri entry level generasi D60 yang melegenda. Seri ini dianggap sebagai adik dari seri D90 karena memiliki beberapa persamaan. D5000 memiliki tipe sensor CMOS dengan resolusi 12,3 MP dan expeed engine 12 bit ADC plus active D-lighting dan koreksi lateral aberrations dengan 11 titik AF layaknya D90 dengan kecepatan shutter hingga 4 fps. Nikon D5000 diklaim memiliki usia shutter hingga 100.000.

Fitur live view dan D-movie juga terdapat pada D5000. D-moview dapat merekan video dengan resolusi hingga 1280x720 (HD) dengan frame rate 24 fps namun focusing saat merekam video hanya dapat dilakukan dengan manual focus. Salah satu fitur unggulan D5000 yang tidak dimiliki D90 adalah fitur Vari-Angle LCD 2,7 inci yang dapat dilipat dan diputar. Fitur ini memudahkan saat pengambilan foto atau video dengan angle yang sulit.



Dengan beragam fitur unggulan yang melimpah terdapa juga kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh nikon D5000 ini diantaranya adalah tidak memiliki motor AF di body yang lazim terdapat pada seri entry level nikon, jadi D5000 hanya dapat memakai lensa dengan kode AF-S (nikkor) atau lensa yang memiliki motor auto fokus (built in AF motor) untuk bisa autofokus. Kemudian adalah tidak memiliki top status LCD dan hanya memiliki satu dial-wheel dan pada seri ini, Nikon tidak mengeluarkan vertical grip. 

Untuk kategori entry level, nikon D5000 sangat mumpuni dan memiliki fitur yang melimpah. Saat ini telah hadir dua tipe pengganti D5000 dijajaran entry level,yakni Nikon D3100 dan yang terbaru adalah Nikon 5100, namun hingga saat ini, D5000 masih dicari oleh banyak konsumen karena memiliki kualitas gambar yang baik, ringan, dan dapat kaya fitur sehingga menarik untuk dieksplor dengan harga yang cukup murah.


Spesifikasi Nikon D5000
Resolusi
12,3 megapixel
Resolusi Foto (min/max)
2144 x 1424 / 4288 x 2848 pixel
Resolusi Video (min/max)
320x216 / 1280x720 @ 24 fps
Media Perekam
SD/SDHC
Format File
RAW, JPEG/AVI(Motion JPEG)
Ekivalen ISO
Lo1 (setara ISO 100), 200, 400, 800, 1600, 3200, Hi1 (setara ISO 6400)
Kecepatan shutter (detik)
30 - 1/4000, bulb
Viewfinder
Ada (optis)
Diagonal LCD
2,7 inci, layar lipat
Koneksi komputer
USB
Tipe baterai/isi ulang
Nikon EN-EL9e / Ya
Charger baterai
Ada
Dimensi (plt)
12,7 x 10,4 x 8,0 cm
Bobot (gram)
590 (tanpa lensa)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites